Selasa, 05 Februari 2013

Makalah Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.)



KUMIS KUCING

Orthosiphon aristatus (Blume) Miq
 


BAB I
PENDAHULUAN

 A.    Latar Belakang
Tanaman merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting. Disamping itu tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan makhluk hidup. Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan beraneka ragam tumbuh-tumbuhan atau tanaman. Sebagai negara yang beriklim tropis, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur, sangat cocok sebagai tempat tumbuh kembangnya berbagai macam tanaman, dari berbagai macam jenis atau spesies. Tanaman yang tumbuh subur tersebut tidak hanya tanaman yang asli berasal dari tanah Indonesia, banyak juga berbagai tanaman yang berasal dari luar negeri seperti: Asia, Afrika ataupun Amerika latin. Mereka bisa masuk dan tumbuh subur setelah mereka di bawa dan di sebarkan oleh para penjajah (Belanda, Inggris, Jepang).
Tanaman berkhasiat sebagai obat tradisonal yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman berkhasiat tersebut sangat bermanfaat di karenakan berbagai zat-zat bermanfaat yang dikandungnya. Untuk memudahkan mengenali tanaman yang berkhasiat obat maka diperlukan sistem pengklasifikasian atau pengelompokan berdasarkan perawakan, ciri morfologi, habitatnya dan manfaatnya. Tanaman obat bersifat alami, efek sampingnya tidak sekeras efek dari obat-obatan kimia modern. Tubuh manusia secara lebih mudah menerima obat dari bahan tanaman yang natural ini dibandngkan dengan obat kimiawi. Penemuan obat-obatan modern dewada ini ternyata mendukung penggunaan obat tradisional, banyak obat-obatan modern yang dibuat dari tanaman obat. Dalam makalah ini akan dijabarkan salah satu tanaman yang berkhasiat obat yaitu Kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.) beserta klasifikasian, pendeskripsian,ciri-ciri morfologi, kandungan zat berkhasiat dan kegunaannya di dunia farmasi.
           
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas akan dipaparkan hal-hal yang berhubungan dengan pendeskripsian tanaman kumis kucing (Orthosiphon  aristatus (Blume) Miq.). Adapun masalah-masalah yang disampaikan adalah :
1.      Apakah tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.) itu ?
2.      Bagaimana pendeskripsian dan klasifikasi tanaman kumis kucing ( Orthosiphon aristatus (Blume) Miq. ) ?
3.       Bagaimana habitus atau perawakannya ?
4.      Bagaimana ciri-ciri morfologi organa nutritiva dan organa reproduktivanya ?
5.      Apa saja zat berkhasiat atau zat kimia yang terkandung di dalamnya ?
6.      Apa kegunaan tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.) di dunia farmasi khususnya tentang pengobatan ?
7.      Bagaimana cara pemanfaatnya sebagai obat tradisional ?

C.    Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.      Mampu mengenali tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.).
2.      Mampu mengetahui klasifikasi, deskripsi, perawakan dan ciri-ciri morfologinya.
3.      Mampu menyebutkan zat berkhasiat atau zat kimia yang terkandung di dalamnya.
4.      Mampu mengetahui kegunaanya di dunia farmasi.
5.      Mampu menjelaskan cara membuat resep praktis dari tanaman kumis kucing.

D.    Deskripsi
Orthosiphon aristatus (Blume) Miq., atau dikenal dengan nama kumis kucing termasuk tanaman dari famili Lamiaceae/Labiatae. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia yang mempunyai manfaat dan kegunaan yang cukup banyak dalam menanggulangi berbagai penyakit.

E.     Sejarah
Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak.. Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia.

F.     Nama Lokal
Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), Misai Kucing (Melayu), Yaa nuat naeo (Thailand), Mao xu cao (China), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koceng (Madura).


G.    Distribusi
Distribusi Kumis Kucing yaitu di :
Asia iklim sub-tropis
China : Cina - Fujian, Guangxi, Hainan, Yunnan
Asia Timur : Taiwan     
§                  Asia iklim tropis
Indo-Cina:  Kamboja, laos, Myanmar, Thailand, Vietnam
Malesia : Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina

H.    Syarat Tumbuh
Syarat tumbuh tanaman kumis kucing adalah :
§  Iklim
1.      Ketinggian  tempat : 500 m – 900 m di atas permukaan laut.
2.      Curah hujan tahunan : 3000 mm/tahun.
3.      Bulan basah (diatas 100 mm/bulan): 7 bulan – 9 bulan.
4.      Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan): 3 bulan – 5 bulan.
5.      Suhu udara : 280C – 340C.
6.      Kelembapan : sedang.
7.      Penyinaran : Tinggi.
§  Tanah
1.      Jenis : Andosol, latosol.
2.      Tekstur : Lempuyung.
3.      Drainase : Baik.
4.      Kedalaman air tanah : Di atas 70 cm dari permukaan tanah.
5.      Kedalaman perakaran : 30 – 60 cm dari permukaan tanah.
6.      Kemasaman (pH) : 5 – 7.
7.      Kesuburan : Sedang – Tinggi.

I.       Pedoman Bertanam
§  Pengolahan  Tanah
1.      Tanah dicangkul  sedalam 30 – 40 cm hingga gembur.
2.      Buatlah bedengan selebar 100 – 120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 40 – 50, dan panjangnya disesuaikan kondisi  lahan.
3.      Tebarkan pupuk kandang di atas bedengan tersebut.
§  Persiapan Bibit
1.      Umumnya tanaman Kumis Kucing diperbanyak dengan stek batang/cabang.
2.      Pilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua. Potong menjadi stek-stek yang berukuran panjang 15 – 25 cm atau beruas sekitar 2 – 3 buku.
§  Penanaman
1.      Stek bibit ditanam langsung di kebun sedalam 5 cm. Padatkan tanah disekitar pangkal stek.
2.      Jarak tanam 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm, 40 cm x 50 cm, dan 60 cm x 60 cm.
§  Budidaya dengan Bibit yang berupa Biji

Dalam 1 g biji berserat mengandung 2.500 biji, sedang yang tanpa serat mengandung 3000 biji. Daya kecambah biji cepat menurun, oleh karena itu akan lebih baik bila digunakan biji-biji yang baru (paling lama disimpan 1 bulan). Perbenihan perlu penyemaian agar tidak terlalu banyak yang mati karena kekeringan, rusak oleh terik matahari, terlalu basah atau lembab. Permukaan tanah persemaian dihaluskan dan sebaiknya dilapisi pasir setebal 2-3 cm, kemudian ditutup dengan lembaran plastik dan diberi atap pelindung. Jumlah benih yang diperlukan adalah 10 g tiap m persegi. 4-5 hari setelah benih disebar merata akan tumbuh. Setelah benih berumur 1 minggu, mulai diperjarang dan dicabut untuk dipindahkan ke lubang sebesar pensil yang dibuat di permukaan bumbungan-bumbungan (tinggi 5 cm dan berdiameter 3 cm) tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang yang dibungkus dengan daun. Tiap bumbungan diisi 1 bibit. Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman pagi dan sore, memperjarang bibit dan memusnahkan bagian bibit yang mulai terserang penyakit. Setelah berumur 2 bulan, bibit dalam bumbungan sudah cukup besar dan kuat untuk ditanam di kebun; dua minggu sebelum ditanam bibit dalam bumbungan dipindahkan ke tempat yang lebih terang untuk melatih tanaman terhadap terik sinar matahari. Ukuran bibit pada waktu dipindahkan di kebun mencapai tinggi 3-5 cm, berdaun 4-5 helai, panjang daun 5-10 cm, lebar 2-3 cm. Ditanam pada tanah yang kering atau tegalan pada musim hujan. Penanaman pada musim kemarau akan berhasil bila dilakukan pada tanah yang memungkinkan untuk diairi (sawah). Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul 2 kali atau menggarpu 1 kali, meratakan tanah dan membuat saluran air di sekeliling petakan. Pda keadaan tanah yang kurang baik tata airnya dicangkul lebih dalam, lalu dibuat bedengan atau guludan dibuat lubang-lubang dengan jarak tanam 40-60 cm untuk ditanam bibit. Penanaman sebaiknya dilakukan setelah lewat tengah hari, agar tidak cepat layu (dianjurkan diberi naungan berupa daun atau batang pelepah pisang, terutama bagi bibt yang kurang terlatih terhadap terik sinar matahari selama di bumbungan; naungan sementara ini dilakukan selama 1-2 minggu). Pemeliharaan terdiri dari penyiraman atau pengairan bila 2 hari tidak turun hujan, penyiangan dilakukan 3-5 kali, pemupukan dilakukan pada umur 3 minggu dan bila perlu pada umur 8 minggu setelah tanam (34 kg nitrogen tiap hektar, peningkatan hasil 14%), dan dilakukan pemangkasan batang bunga agar daun dapat tumbuh lebih banyak.

§  Hama dan Penyakit
Selama ini tidak ada hama atau penyakit yang benar-benar merusak tanaman kumis kucing. Hama yang sering ditemukan adalah kutu daun dan ulat daun. Penyakit yang menyerang disebabkan oleh jamur upas (Upsia salmonicolor atau Corticium salmonicolor). Jamur ini menyerang batang atau cabang tanaman yang berkayu. Pengendalian dilakukan dengan perbaikan tata air, meningkatkan kebersihan kebun, memotong bagian yang sakit, pergiliran tanaman dan penyemprotan pestisida selektif.
§  Gulma
Gulma yang banyak tumbuh di lahan pertanaman kumis kucing cukup bervariasi dan kebanyakan dari jenis gulma kebun seperti rumput teki, lulangan, ageratum, alang-alang, dan rumput-rumput lainnya.

§  Pengendalian hama atau Penyakit secara Organic
Sama seperti pada tanaman obat lainnya bahwa pengendalian hama/penyakit secara organic pada pertanaman kumis kucing lebih diusahakan secara PHT (pengendalian hama secara terpadu). Termasuk di dalamnya system bercocok tanam secara tumpang sari akan dapat menghambat serangan hama/penyakit. Untuk pengendalian gulma sebaiknya dilakukan secara manual dengan cara penyiangan seperti telah dijelaskan di atas. Namun demikian apabila diperlukan dapat diterapkan penyemprotan dengan insektisida maupun pestisida nabati. Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah:
ü  Tembakau (Nicotiana tabacum) yang mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi untuk serangga kecil misalnya Aphids.
ü  Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung piretrin yang dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah.
ü  Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenone untuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan.
ü  Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang mengandung azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng dan serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif untuk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro.
ü  Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida.
ü  Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan untuk racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.
§  Pemanenan
Pemanenan pertama dilakukan pada umur 2 bulan setelah tanam, selanjutnya dilakukan setiap 0,5 bulan sampai 1 bulan sekali, sampai tanaman berumur 3-5 bulan setelah tanam.
§  Waktu Berbunga
 Januari - Desember

J.      Sifat khas
Bunga tandan, bunga duduk berkarang, putih, benangsari panjang seperti kumis kucing







BAB II
 KLASIFIKASI TUMBUHAN


Kingdom               :  Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom          : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi                     : Spermatophyta
Subdivisi               : Angiospermae (Menghasilkan biji)
Kelas                     : Dicotyledoneae (Biji berkeping 2)
Subkelas                : Asteridae
Ordo                      : Lamiales
Famili                    : Lamiaceae
Genus                    : Orthosiphon
Spesies                  : Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.

Sinonim                 :  O. Longiforum. Ham.
O. Grandiflorum et aristatum. Bl
O. Spiralis. Merr.
O. Stamineus. Bent.
 O. Grandiflorum. Bold.
O. Clerodendranthus Spicatus (Tumb.)
Trichostemma Spiralis. Lour.

Nama simplisia      : Orthosiphonis Herba
Nama Binomial      : Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.





BAB III
                                    DESKRIPSI TUMBUHAN

A.    Habitus ( Perawakan)
Kumis kucing termasuk terna, tumbuhan tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya dan tingginya mencapai 2 meter. Batang bersegi empat agak beralur berbulu pendek atau gundul.  Helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya, ukuran daun panjang 1 – 10cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5cm. Urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 – 29cm. Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat terminal yakni berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7-29 cm, dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih. Panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 – 10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm. Biji coklat gelap.

B.     Alat Hara (Organa Nutritiva)
Semua bagian tubuh tumbuhan yang secara langsung ataupun tidak langsung berguna untuk menegakkan kehidupan tumbuhan, yaitu berguna untuk penyerapan, pengolahan, pengangkutan, dan penimbunan zat-zat makanan, dinamakan alat hara. Adapun alat hara pada tanaman kumis kucing adalah :
§  Akar (Radix)
Tanaman kumis kucing memiliki sistem akar tunggang, rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), tudung akar (Calyptra).
§  Batang (Caulis)
Pangkal batang berkayu, percabangan dari pangkal, 0,4 - 2,0 m. Batang  persegi empat, beralur, berbulu penek atau gundul.
§  Daun (Folium)
Daun tunggal berhadapan, helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya, ukuran daun panjang 1 – 10cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5cm. Urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 – 29cm.
     
C.    Alat Perkembangbiakan (Organa Reproductiva)
o  Bunga (Flos)
Tanaman kumis kucing memiliki tipe bunga majemuk gubahan semu atau karangan semu. Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat terminal yakni berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7-29 cm, dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih. Panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 – 10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas.
o  Buah (Fructus)
Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm.
o  Biji (Semen)
Tanaman kumis kucing tanaman berbiji tertutup, maka dari itu terdiri dari 2 lapisan lapisan kulit luar dan lapisan kulit dalam. Biji coklat gelap.
   
                                           






                                          BAB IV
KANDUNGAN ZAT BERKHASIAT

A.    Kandungan kimia
Mengandung minyak atsiri 0,02-0,06% terdiri dari 60 macam sesquiterpens dan senyawa fenolik. 0,2% flavonoid lipofil dengan kandungan utama sinensetin, eupatorin, skutellarein, tetrametil eter, salvigenin, rhamnazin; glikosida flavonol, turunan asam kafeat (terutama asam rosmarinat dan asam 2,3-dikaffeoil tartarat ), metilripariokromen A 6-(7,8-dimetoksi-2,2-dimetil [2H,1-benzopiran]-il), saponin serta garam kalsium (3%) dan myoinositol.4,9,13). Hasil ekstraksi daun dan bunga Orthosiphon aristatus ditemukan metilripariokromen A atau 6-(7,8-dimetoksietanon).

Juga ditemukan senyawa golongan flavonoid.
-          Sinensetin ( 5,6,7,3',4'- pentametoksi flavon )
-          Tetrametilskutellarein (5,6,7,4'-tetra metoksi flavon)
-          5-hidroks i 6,7,3',4' tetrametoksi flavone.
-          Salvigenin (5-hidroksi-6,7,4'-trimetoksi flavon)
-          Kirsimaritin (5,6-dihidroksi-7,4'-dimetoksi flavon)
-          Pilloin (5,3’-dihidroksi-7,4’-dimetoksi flavon)
-          Rhamnazin (3,5,4'-trihidroksi-7,3'-dimetoksi flavon).

Juga ditemukan 9 macam golongan senyawa flavon dalam bentuk aglikon, 2 macam glikosida flavonol, 1 macam senyawa kumarin, asam kafeat dan 7 macam senyawa depsida turunan asam kafeat, skutellarein, 6-hidroksiluteolin, sinensetin,

B.     Sifat kimiawi dan efek farmakologis
Manis, sedikit pahit, sejuk, anti-inflammatory (anti radang), peluruh air seni (diuretik), menghancurkan batu saluran kencing, dan antibakteri.









BAB V
KEGUNAAN DI DUNIA FARMASI


Beberapa manfaat atau khasiat Orthoshipon aristatus di dunia farmasi yaitu :
1.      Memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik)
2.      Rematik
Rematik gout disebabkan oleh asam urat yang berlebih dalam tubuh.  Kandungan ortosifonin dan garam kalium (terutama pada daunnya) merupakan komponen utama yang membantu larutnya asam urat sehingga Kumis kucing dapat mencegah dan mengobati rematik gout.
3.      Batuk
4.      Encok (Gout arthritis)
5.      Demam
6.      Sembelit
7.      Sakit Pinggang
8.      Radang ginjal
9.      Batu ginjal
Kalium pada Tanaman Obat Kumis kucing berkhasiat diuretik (memperlancar buang air kecil) sehingga dapat mencegah dan membantu melarutkan batu ginjal.
10.  Kencing manis
11.  Infeksi saluran kencing (Cystitis)
12.  Albuminuria
13.  Syphilis
14.  Hipertensi
Kandungan kalium yang dimilikinya dapat merangsang pengeluaran cairan dalam  tubuh.  Jika proses pengeluaran kemih lancar, otomatis tekanan darah akan turun.
15.  Amandel
16.  Keputihan
Kandungan saponin dan tanin pada daun Kumis kucing bisa mengobati keputihan.
17. Batu kantung empedu
18. Menstabilkan gula darah
19. Radang prostat
20. Asam urat
Kumis Kucing merupakan salah satu  tanaman yang terkenal multikhasiat sebagai obat di masyarakat. Pemanfaatan tanaman kumis kucing sebagai obat bisa menggunakan cara-cara tradisional atau modern. Maksudnya dengan cara tradisional, meramu tanaman kumis kucing dan mencampur ramuannya dengan tanaman obat lainnya, membuatnya seperti jamu untuk diminum. Secara modern, bisa mengkonsumsi tanaman kumis kucing dalam bentuk pil atau kapsul yang sudah siap minum. Karena itu, tak heran jika Kumis Kucing Kumis  dijadikan sebagai salah satu bahan baku utama produk-produk herbal, seperti LhiforGin yang digunakan untuk membantu meluruhkan batu urin dan gangguan ginjal atau Kumis Kucing Kapsul  yang juga berkhasiat membantu meluruhkan batu urin, mencegah pengendapan batu ginjal, batu empedu, mengatasi radang saluran kemih, dan melancarkan pembuangan air seni.




















BAB VI
RESEP PRAKTIS

Adapun resep tradisional tanaman kumis kucing untuk menyembuhkan beberapa penyakit antara lain :

1.      Memperlancar pengeluaran air kemih
Bahan :
-          Kumis Kucing 30 gram
-          Akar Alang-alang 30 gram
-          Meniran 30 gram
Cara membuat :
-          Semua dicuci sampai bersih, kemudian rebus dengan air sebanyak tiga gelas. Tunggu sampai mendidih, sampai tersisa kira-kira 1.5 gelas air. Kemudian ramuan tersebut diminum 3x sehari sebanyak setengah gelas.

2.      Gangguan ginjal
Bahan :
-                Daun kumis kucing 11 lembar
-                Kencur 5 biji
-                Jahe merah 1 jari tangan
-                Beras direndam dulu selama 3 jam ¼ gelas
Cara membuat :
-          Semua bahan dicuci sampai bersih, lalu direbus bersamaan dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Angkat dan saring.
-          Ramuan ini diminum 3 kali sehari masing-masing ½ gelas sesudah makan. Jika setelah 1 minggu ada perubahan membaik, teruskan lagi minum selama 1 minggu. Selama mengikuti terapi ini penderita tidak boleh minum kopi, the kental, makanan berlemak dan bersantan dan mengurangi garam.

3.      Menstabilkan gula darah
Bahan :
-                Daun kumis kucing 11 lembar
-                Daun sambiloto 11 lembar
-                Kulit pohon pule 3 jari tangan
-                Daun pegagan 17 lembar
Cara membuat :
-          Cuci semua bahan, lalu rebus dalam 5 gelas air hingga tersisa 4 gelas. Angkat lalu saring. Minum 3 kali sehari 2/3 gelas sesudah makan. Lakukan selama 3 minggu. Cek kadar gula darah, jika sudah stabil dosis bisa diturunkan menjadi 2 kali sehari.

4.                  Demam
Bahan :
-          100 gr akar kumis kucing
-          2000 cc air
Cara membuat :
-          Akar kumis kucing, cuci bersih
-          Rebus dengan 2000 cc air
-          Tunggu sampai mendidih
-          Dinginkan, saring dan ambil airnya
-          Minum segelas sehari

5.      Kencing sedikit-sedikit (anyang-anyangan)
Ambil daun Kumis Kucing,  Meniran, dan akar Alang-alang masing-masing 30 gram. Ketiga bahan tersebut dicuci sampai bersih, dipotong-potong seperlunya lalu direbus dalam tiga gelas air. Biarkan sampai mendidih, hingga hanya tersisa setengah dari volume awal. Minum air ramuan tersebut sebanyak setengah gelas, dengan frekuensi  3x sehari.

6.      Rematik
Sesendok kecil daun kumis kucing yang dilumatkan, 1 sendok makan daun meniran yang sudah dilumatkan juga, direbus dengan segelas air sampai airnya tinggal 3/4. Saring. Lalu diminum.

7.      Hipertensi
Cuci 30 gram herba segar kumis kucing, herba daun sendok dan rumput lidah ular. Rebus di dalam 3 gelas air sampai hanya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring airnya lalu diminum setengah gelas sebanyak dua kali sehari.

8.      Kencing batu
90 gram herba kumis kucing dicuci bersih lalu direbus dalam satu liter air hingga mendidih dan tersisa 750 cc. Setelah dingin, diminum sebanyak tiga kali sehari masing-masing sepertiga bagian. Minumlah ramuan ini hingga penyakitnya sembuh.

9.       Sakit Pinggang
7 helai daun dan 2 potong akar kumis kucing dicuci. Rebus dengan 1 gelas air. Biarkan satu malam, baru diminum.




















BAB VII
PENUTUP

A.          Kesimpulan
Kumis kucing  (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.),  berbentuk semak, batangnya basah, tingginya bisa mencapai 1,5 meter. Bisa tumbuh di tempat yang kering maupun basah pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, tanaman ini memiliki daun berbentuk telur taji, tepi daunnya bergerigi kasar. Bunganya mengeluarkan benang sari dan putik berwarna putih atau ungu.
Bunga tanaman kumis kucing merupakan bunga majemuk dalam tandan yang keluar di ujung percabangan. Warnanya ungu pucat atau putih sedangkan benang sarinya lebih panjang dari tabung bunga. Buah kumis kucing berupa buah kotak dan berbentuk bulat telur. Tanaman ini bisa diperbanyak dengan biji maupun setek batang.
Tanaman  ini rasanya manis namun sedikit pahit. Tanaman  kumis kucing ini bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit yaitu infeksi ginjal akut dan kronis, rematik, tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu serta infeksi kandung kemih.

B.     Saran
Karya Tulis Ilmiah tentang Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq. ) masih ada beberapa kekurangan, oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran atau masukan yang membangun demi sempurnanya Karya Tulis ini. 




Daftar Pustaka


Anonim, 1977, Materia Medika Indonesia, jilid I, Departemen Kesehatan RI.

Anonim, 1980, Materia Medika Indonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan RI.

Arisandi, Yohana & Yovita Andriani.2008.Khasiat Berbagai Tanaman Obat untuk Pengobatan cetakan ke-3.Jakarta : Eska Media.

Dwiyanto.2009.Ramuan Tradisional cetakan ke-1.Yogyakarta : Quills Publisher.

Geurin J.C., Reveillere H.P., 1989, "Orthosiphone stamineus as a potent source of methylripario chromene A"., J.Nat.Prod., Vol 52, No. 1, p.171-173.

J. Kloppenburgh – Versteegh,  Tanaman Berkhasiat Indonesia Volume I, Alih Bahasa dan Saduran : drh.J.Soegiri, Prof.Dr.drh.Nawangsari, IPB Press, 2006

Tjitrosoepomo, Gembong.2005.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.








 

2 komentar :